Sejarah Turki: Dari Zaman Kuno ke Republik Modern

On THIS PAGE Jump to
Author image
Ditulis oleh Maria Gomez
Jan 06, 2025 7-menit baca

Di persimpangan Timur dan Barat, sejarah Turki adalah seberagam negara itu sendiri. Ini adalah cerita tentang Anatolia kuno, kejayaan Bizantium, imperialisme Ottoman, dan republik modern. 

Ini adalah pandangan mendalam tentang bagaimana negara ini selalu menjadi tuan rumah banyak peradaban, kekaisaran, dan gelombang budaya. 

Dengan melihat situs arkeologi, arsitektur megah, pencapaian budaya, dan transformasi sosialnya, kita dapat mengidentifikasi pola yang membentuk negara ini hingga menjadi seperti sekarang!

Masjid Suleymaniye Sungai Bosporus Istanbul  

Garis Waktu Sejarah Turki

  • 7500 SM: Peradaban kuno, termasuk Hittites, mulai menetap di Anatolia.

  • Kebangkitan Kerajaan: Lydia dan Phrygia mulai menonjol.

  • 547 SM: Kekaisaran Persia mulai menguasai wilayah ini.

  • 334 SM: Alexander yang Agung menaklukkan wilayah ini.

  • 133 SM: Kekaisaran Romawi mengambil alih. 

  • Peta Sejarah Kekaisaran Romawi

  • 330 M: Konstantinopel menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium).

  • Abad ke-11: Kedatangan bangsa Seljuk Turki membawa pengaruh Islam.

  • 1453: Konstantinopel jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman di bawah Sultan Mehmed II.

  • Abad ke-16: Kekaisaran Ottoman mencapai masa jayanya di bawah pemerintahan Suleiman yang Agung.

  • Abad ke-18-19: Kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran.

  • 1919-1923: Perang Kemerdekaan Turki dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk. 

    Mustafa Kemal Atatürk

  • 29 Oktober 1923: Berdirinya Republik Turki.

  • 1923-1938: Reformasi modernisasi oleh Atatürk.

  • 1952: Turki bergabung dengan NATO.

  • 1999: Turki menjadi calon anggota Uni Eropa.

  • 2024: Turki tetap menjadi jembatan geopolitik penting antara Timur dan Barat.

Peradaban Kuno Anatolia (Sebelum Islam)

Anatolia — dikenal sebagai Turki modern — adalah salah satu tempat tertua dan paling menakjubkan di dunia. Penduduk di sana membuat langkah besar sejak dini, seperti struktur di Göbekli Tepe (kuil tertua yang dikenal di dunia, dibangun sekitar tahun 7500 SM). Bangsa Het adalah salah satu yang pertama membentuk negara besar sekitar tahun 1750 SM. Mereka juga sangat maju — mereka menandatangani salah satu perjanjian damai tertua dengan bangsa Mesir!

Göbekli Tepe

Bangsa Asiria dan Urartu muncul di Anatolia bagian timur, mendirikan benteng yang menakjubkan dan masih berdiri sampai sekarang. Croesus dan kerajaan Lydian yang kaya memperkenalkan koin pertama di dunia di bagian barat Anatolia, secara permanen mengubah cara orang berdagang. Bangsa Frigia, yang memahat banyak monumen dari batu dan legenda Raja Midas, serta orang Yunani yang menetap di pantai dan membangun kota-kota menakjubkan seperti Efesus dan Miletus.

Kota-kota kuno ini lebih dari sekadar tempat tinggal; mereka menjadi pusat seni, pendidikan, dan pengembangan. Efesus berkembang menjadi salah satu kota terbesar di dunia kuno, dengan perpustakaan yang sangat besar dan kuil yang sangat megah hingga tercatat dalam Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Situs-situs arkeologi yang bisa kita jelajahi hari ini, seperti tembok Troy atau jalan kota pertama di Çatalhöyük, memberikan wawasan tentang kehidupan pada masa peradaban yang mengesankan ini.

The Ruins Of Troy Turkey

Setiap budaya meninggalkan warisan seni dan infrastruktur yang memukau untuk direnungkan. Patung-patung Het yang indah. Karya logam Urartu yang rumit. Kuil-kuil Yunani yang menakjubkan. Semua ini masih bisa dilihat di Turki saat ini, memberikan kita pandangan sekilas bagaimana orang pada masa itu hidup, bekerja, dan beribadah ribuan tahun lalu — tak salah bila negara ini adalah museum terbuka! Dan yang terbaik, arkeolog masih terus menemukan reruntuhan dan situs baru setiap tahunnya. Sungguh luar biasa.

Karena Anatolia terletak di antara Eropa dan Asia, wilayah ini menjadi persimpangan beragam budaya dan ide. Selanjutnya, datang bangsa Persia, dan pada tahun 334 SM ditaklukkan oleh Alexander Agung, yang menyatukan budaya Timur dan Barat dengan cara yang unik. Campuran budaya beragam ini akan tetap menjadi ciri khas Turki selama berabad-abad dan milenium mendatang hingga saat ini.

Cave Dwellings Cappadocia Anatolia Turkey

Pengaruh Bizantium dan Romawi

Pengaruh Roma mulai meluas ke Turki pada tahun 133 SM, dengan hasil yang luar biasa. Pada tahun 330 M, Kaisar Konstantinus memindahkan ibu kota Kekaisaran Romawi Timur dari Roma ke Bizantium (kemudian dinamai ulang sebagai Konstantinopel), menciptakan salah satu kota paling menarik dalam sejarah dunia. Kota ini dengan cepat menjadi kota yang sangat kaya, kuat, dan berbudaya, berkembang lebih dari seribu tahun sebagai pusat Kekaisaran Bizantium.

Hagia Sophia adalah contoh arsitektur Bizantium yang paling menakjubkan. Tempat ini terus memukau pengunjung. Dibangun pada abad ke-6 di bawah pemerintahan Kaisar Justinianus, gereja ini adalah yang terbesar di dunia selama hampir seribu tahun. Dengan kubah besarnya yang tampak melayang, bangunan ini memiliki sejarah yang kaya dan telah berfungsi sebagai gereja dan masjid.

 Hierapolis Turkey

Negara ini dipenuhi dengan reruntuhan Romawi dan Bizantium — serta reruntuhan kota-kota Romawi dan Bizantium. Anda bisa menjelajahi jalan-jalan tua di Efesus (yang memiliki salah satu teater Romawi yang paling terpelihara di dunia); di Hierapolis, Anda bisa berendam di pemandian Romawi yang sama seperti yang digunakan orang-orang ribuan tahun yang lalu, dengan air mineral yang dipanaskan secara alami.

Seni Bizantium menggabungkan gaya besar Romawi dengan ajaran Kristen, menghasilkan seni yang sangat indah. Lihat saja mosaik di Gereja Chora di Istanbul untuk melihat betapa berbakatnya seniman Bizantium. Adegan-adegan yang hidup ini menggambarkan cerita-cerita Alkitab serta kehidupan sehari-hari di Bizantium.

Kekaisaran Bizantium bukan hanya tentang bangunan dan karya seni yang indah. Ia juga berfungsi sebagai penerjemah dan perantara dalam mentransfer ide dan pengetahuan antara Timur dan Barat. Bahasa Yunani adalah yang paling dominan digunakan, tetapi Latin dan Armenia juga umum. Warisan dari kota ini masih dapat dilihat dalam makanan, arsitektur, dan budaya negara ini. Sangat mengagumkan betapa luas dan dalamnya akar tersebut mengakar.

Peristiwa Utama Kekaisaran Ottoman

Kekaisaran Ottoman didirikan oleh Osman I, seorang pemimpin suku yang mulai menaklukkan wilayah di daerah tersebut dan akhirnya berhasil mendirikan negara yang tumbuh menjadi salah satu kekaisaran terkuat di dunia. Masa keemasan kekaisaran ini terjadi pada tahun 1453 ketika Sultan Mehmed II menaklukkan kota ini, mengganti namanya menjadi Istanbul, dan menjadikannya ibu kota barunya. Hal ini mengubah Ottoman dari kekuatan regional menjadi kekuatan kekaisaran yang akan mempengaruhi dunia selama berabad-abad.

 Kekaisaran Ottoman pada tahun 1683 M

Masa keemasan kekaisaran mencapai puncaknya di bawah Suleiman yang Agung pada abad ke-16. Pasukannya mencapai gerbang Wina di Eropa, dan angkatan lautnya menguasai Laut Mediterania. Namun, kekaisaran ini bukan hanya kekuatan militer. Ini menghasilkan seni, sains, dan arsitektur yang luar biasa, termasuk Masjid Biru, dan membuat penemuan di bidang matematika dan kedokteran.

Kehidupan sangat unik di Kekaisaran Ottoman dibandingkan dengan kehidupan di bagian lain Eropa abad ke-16. Itu adalah tempat yang sangat beragam — orang-orang dari semua agama dan etnisitas tinggal di sana dengan relatif harmonis. Di dalam satu kota, seperti Istanbul, Anda bisa menemukan lingkungan di mana orang Kristen, Yahudi, dan Muslim tinggal berdampingan. Ottoman tahu apa yang mereka lakukan dalam mengelola kekaisaran, dan mereka mendirikan sistem untuk mendidik rakyat mereka, melakukan perdagangan, dan memerintah yang jauh lebih maju daripada negara-negara tetangga.

Masjid Biru Aerial

Namun, seperti yang terjadi pada semua kekaisaran seiring waktu, Ottoman akhirnya mulai tertinggal. Pada tahun 1700-an dan 1800-an, negara-negara Eropa semakin kuat dan menunjukkan lebih banyak kecanggihan teknologi dan intelektual, sedangkan Kekaisaran Ottoman gagal mengikuti perkembangan tersebut. Kekaisaran berusaha melakukan modernisasi dengan menerapkan serangkaian reformasi yang dikenal sebagai Tanzimat, tetapi upaya ini tidak dapat mencegah disintegrasi bertahap kekaisaran tersebut.

Perang Dunia I adalah tanda akhir bagi Kekaisaran Ottoman. Ottoman bersekutu dengan Jerman dan aliansi ini berakhir di pihak yang kalah dalam perang tersebut. Kekaisaran, yang telah berkuasa selama lebih dari 600 tahun, tidak ada lagi pada tahun 1922, dan semuanya kemudian diatur kembali menjadi Republik Turki.

 Bendera Turki

Kelahiran Turki Modern dan Sorotan Utama Reformasi Atatürk

Turki menjadi sebuah bangsa di awal abad ke-20 berkat perang kemerdekaan yang luar biasa. Setelah Perang Dunia I, Kekaisaran Ottoman diambil alih oleh kekuatan asing. Namun, seorang perwira militer yang berani bernama Mustafa Kemal (yang kemudian dikenal sebagai Atatürk) bangkit sebagai pemimpin dan menghimpun rakyat Turki untuk melawan kekuasaan asing. Perang ini, yang berlangsung dari tahun 1919 hingga 1923, berakhir dengan kemenangan luar biasa bagi Turki dan pembentukan Republik Turki pada 29 Oktober 1923.

Ketika Atatürk menjadi presiden pertama Turki, dia menyadari bahwa negara ini perlu banyak berubah untuk menjadi modern. Salah satu idenya yang paling radikal adalah mengubah Turki menjadi negara sekuler dengan memisahkan agama dari pemerintahan—perubahan besar dari masa Kekaisaran Ottoman! Dia juga memberikan hak yang sama kepada perempuan seperti laki-laki, termasuk hak memilih dan kebebasan mencalonkan diri sebagai pejabat. Turki menjadi salah satu negara pertama di dunia yang melakukannya.

 Atatürk Presiden Pertama Turki

Pendidikan adalah aspek lain yang dirombaknya. Ia merevolusi sistem pendidikan dengan mengganti huruf Arab menjadi alfabet Latin yang baru. Kini, orang Turki tidak harus mempelajari huruf Arab yang sulit di sekolah dan bisa membaca serta menulis dalam bahasa mereka dalam hitungan hari. Apa pendapat Anda? Apakah semua warga di negara ini harus belajar alfabet baru? Ya, itu benar, dan seperti yang bisa Anda bayangkan, tingkat melek huruf melonjak berkat langkah berani ini!

Tetapi reformasi Atatürk lebih jauh lagi. Dia menggantikan sistem hukum Islam lama dengan sistem hukum baru berbasis Eropa sepenuhnya. Atatürk mendorong semua orang untuk berpakaian ala Barat dan juga mengimplementasikan kalender dan jam Barat. Turki sekarang lebih menyerupai dunia.

 Reformasi Atatürk

Dampak dari reformasi tersebut sangat besar dan masih mempengaruhi Turki hingga hari ini. Dalam hitungan tahun, negara ini berubah dari wilayah dalam sebuah kekaisaran yang runtuh menjadi republik modern di mana perempuan memiliki hak suara, semua orang berbicara dalam bahasa yang sama, dan orang-orang tiba-tiba mendapatkan kebebasan yang belum pernah mereka miliki sebelumnya! Ini adalah salah satu transisi yang paling menakjubkan!

Perkembangan Budaya dari Masa ke Masa

Budaya Turki adalah mosaik luar biasa yang telah terbentuk selama ribuan tahun! Seni, musik, kuliner, dan tradisi yang kita nikmati di Turki modern merupakan hasil dari berbagai kelompok etnis yang telah mendiami tanah ini selama ribuan tahun. Mulai dari bangsa Het, Ottoman, sampai Republik modern, masing-masing memiliki kontribusi unik dalam menyusun budaya ini.

Ketika bangsa Turki Seljuk datang pada abad ke-11, mereka memperkenalkan gaya arsitektur baru yang menakjubkan. Anda tahu bangunan indah yang dibuat dengan desain geometris dan kaligrafi menarik itu? Mereka juga membawa bentuk puisi dan sastra baru yang akan mempengaruhi budaya Turki selama berabad-abad. Cara dekorasi bangunan dengan ubin berbagai nuansa biru juga masih terlihat menonjol di bangunan bersejarah sekitar sini.

 Turki Seljuk

Di masa Ottoman, seni dan arsitektur Turki mencapai tingkat kecanggihan baru. Seni dan arsitektur yang berkembang penuh dengan dekorasi rumit dan detil menghiasi banyak benda dalam masyarakat. Lukisan miniatur mereka dikenal menggambarkan adegan kehidupan kerajaan, dan kaligrafi mereka yang begitu memukau menjadikannya sebuah seni. Kelentang atau permadani Turki menjadi populer dan musik sangat dihargai, dengan orkestra dan musisi yang dipekerjakan sultan.

Makanan adalah aspek lain dari budaya Turki yang sangat mengesankan. Ini telah disempurnakan dan diperbaiki selama berabad-abad. Setiap daerah memiliki spesialisasi masing-masing, tetapi kebab, pide (sejenis "pizza Turki"), dan baklava merupakan makanan populer di seluruh negeri. Ottoman memiliki ratusan koki istana yang ahli dalam berbagai jenis masakan.

Lahmacun Turki Rumahan

Di sisi lain, Turki modern berhasil memasukkan disiplin tradisional dalam format modern. Ini terlihat dalam mode, musik (di mana instrumen tradisional Turki bisa digunakan dalam lagu pop), atau bahkan seni (di mana desain karpet berusia ratusan tahun menjadi inspirasi karya modern). Budaya kopi Turki juga mendapatkan sentuhan kekinian, dengan kedai kopi tradisional berdampingan dengan kafe modern.

 Permadani Turki

Meski bentuk seni baru juga berkembang di Turki modern, kerajinan tradisional sama sekali tidak tergantikan. Permadani masih ditenun dengan metode kuno, keramik masih dilukis dengan cermat, dan kertas masih diberi motif marmer (dengan teknik yang dikenal sebagai ebru). Dan yang terbaik? Kerajinan tradisional ini masih dipraktikkan hingga kini, tidak hanya oleh seniman dan di dalam museum, tapi juga oleh orang biasa yang belajar dari orang tuanya.

Budaya Turki hari ini adalah bukti hidup keseimbangan ini, memadukan tradisi dan pengaruh masa lalu dengan tren terkini. Misalnya, Anda mungkin melihat seseorang berjalan-jalan di pasar kuno membeli rempah dengan pakaian modern atau merasakan musik Turki yang dimainkan dengan instrumen ala Barat. Ini benar-benar negara yang memadukan elemen lama dan baru serta semua yang ditawarkannya.

Peran Etnis Minoritas dan Perempuan dalam Sejarah Turki

Sepanjang sejarahnya, Turki telah menjadi tuan rumah bagi berbagai komunitas etnis yang membawa cerita mereka sendiri ke dalam budaya. Misalnya, orang Armenia dikenal sebagai pengrajin terampil dengan pengaruh besar dalam perdagangan dan arsitektur selama era Ottoman. Komunitas Yunani telah menghiasi kota-kota pesisir selama ribuan tahun, menambah budaya serta pengetahuan perdagangan dan maritim. Orang Kurdi terus menjaga adat istiadat dan budaya mereka tetap hidup, memberi kontribusi besar pada keragaman budaya Turki, terutama di bagian timur.

Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah. Selama akhir Kekaisaran Ottoman dan awal berdirinya republik, banyak populasi etnis mengalami pergeseran di Turki, dengan beberapa kelompok menghadapi kesulitan dan akhirnya beremigrasi ke negara lain. Meski begitu, kita masih dapat menemukan makanan, musik, dan arsitektur khas dari berbagai kelompok etnis di Turki.

Peran perempuan dalam sejarah Turki sungguh menarik. Terdapat kisah-kisah yang menakjubkan. Sebagai contoh, salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Ottoman, Hürrem Sultan (juga dikenal sebagai Roxelana), adalah seorang budak yang kemudian menikah dengan Sultan Suleiman yang Agung. Dia mampu mempengaruhi keputusan politik dan mendanai banyak bangunan umum yang masih berdiri hingga kini. Bahkan, wanita di istana Ottoman memiliki pengaruh besar. Mereka dapat menasihati sultan dan menjalankan sejumlah yayasan amal.

 Hürrem Sultan

Kemajuan nyata bagi hak-hak perempuan terjadi ketika negara ini menjadi Republik. Pada tahun 1934, Atatürk memberikan hak suara kepada wanita, beberapa tahun sebelum banyak negara di Eropa melakukannya! Ini membuka peluang bagi wanita untuk memberikan suara, mendapatkan pendidikan, memilih karir, dan mencalonkan diri dalam pemilu. Bahkan, Sabiha Gökçen menjadi pilot tempur wanita pertama di dunia dan Halide Edip Adıvar adalah seorang penulis serta aktivis politik ternama.

 Sabiha Gökçen

Bagaimanapun, Turki modern adalah tempat yang sangat berbeda bagi wanita. Saat ini, wanita di Turki menjabat sebagai presiden perusahaan, profesor di universitas, hakim, dan politisi. Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Seperti di banyak negara, kesetaraan gender lebih terlihat di kota-kota daripada di daerah pedesaan.

Kisah tentang minoritas dan perempuan di Turki masih terus berkembang. Lewat hukum baru dan perubahan sikap, kondisi semakin baik bagi semua. Banyak generasi muda saat ini merangkul identitas ganda mereka dan berupaya mempertahankan cara tradisional mereka, sementara tetap menjadi bagian dari Turki masa kini.

Peran dan Hubungan Geopolitik

Lokasi Turki sangat strategis untuk politik global – berfungsi sebagai jembatan antara Eropa dan Asia! Akibatnya, Turki cukup berpengaruh dalam sejarah dunia. Keanggotaan Turki dalam NATO sejak 1952 telah memperkuat perannya sebagai sekutu banyak negara Barat, terutama Amerika Serikat dan sekutunya selama Perang Dingin dan hingga saat ini.

 Bendera Turki dan NATO

Perjalanan Turki dengan Uni Eropa cukup rumit. Meskipun Turki telah mengajukan diri untuk bergabung dengan Uni Eropa sejak 1987 dan menjadi kandidat resmi pada 1999, terdapat banyak liku-liku dalam proses ini. Meskipun Turki masih bercita-cita menjadi bagian dari Uni Eropa, masih ada jalan panjang sebelum hal ini bisa terwujud.

Hubungan dengan negara tetangga sedikit seperti roller coaster. Di beberapa tempat, hubungan ini diwarnai dengan aspek keamanan dan perdagangan, namun Turki tetap bekerja sama dengan sebagian besar tetangganya. Misalnya, meskipun Turki dan Yunani tidak selalu sejalan, ada banyak bidang di mana keduanya bekerjasama.

Turki juga berperan dalam menjaga stabilitas kawasan. Bayangkan Turki sebagai penjaga stabilitas besar di daerah yang sangat tidak stabil! Negara ini menangani banyak tugas besar di kawasan, seperti menangani pengungsi dan ikut serta dalam misi penjaga perdamaian.

 Bendera Turki dan Yunani

Lagi-lagi, lokasi geografis Turki sangat sentral dalam politik energi. Banyak pipa minyak dan gas melewati negara ini, mengubahnya menjadi penghubung energi antara Timur Tengah dan Eropa. Hal ini memungkinkan Turki untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara produsen maupun konsumen energi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Turki berusaha memperkuat perannya di panggung dunia. Ini terlihat dari meningkatnya keterlibatan mereka dalam organisasi internasional dan upaya mereka menjadi penengah dalam masalah regional. Mereka juga mulai membangun hubungan dengan negara-negara di Afrika dan Asia, menandakan keinginan untuk memiliki hubungan positif dengan semua negara, tidak hanya sekutu tradisionalnya.

Pemandangan, Buku, dan Film yang Direkomendasikan Tentang Sejarah Turki

Tempat-tempat bersejarah di Turki benar-benar luar biasa! Tempat-tempat bersejarah terbaik di Turki seperti Anda sedang menjelajahi sebuah buku sejarah raksasa. Contohnya Istanbul – cukup berjalan melalui Hagia Sophia dan Istana Topkapi! Di sisi lain, reruntuhan Ephesus memiliki teater besar dan Perpustakaan Celsus yang indah, sementara cerobong peri serta kota bawah tanah di Cappadocia adalah peninggalan menakjubkan dari orang-orang Kristen awal.

Hagia Sophia

Jika Anda adalah penggemar sejarah yang ingin membaca lebih jauh, saya sarankan “Lords of the Horizons” oleh Jason Goodwin. Ini adalah cerita yang sangat menarik tentang Kekaisaran Ottoman yang mudah dipahami. “Turkey: A Short History” oleh Norman Stone adalah buku sejarah singkat yang bagus, dan “Crescent and Star” karya Stephen Kinzer adalah bacaan sempurna tentang Turki modern.

Film-film sejarah Turki sangat menarik. “Conquest 1453” menceritakan jatuhnya Konstantinopel, “The Last Emperor” didasarkan pada kejatuhan Kekaisaran Ottoman, dan “Once Upon a Time in Anatolia” memberi Anda gambaran tentang kehidupan di negara ini dan juga memasukkan sedikit unsur sejarah.

Pastikan Anda mengunjungi Museum Peradaban Anatolia di Ankara — ini adalah seolah-olah mesin waktu yang akan membawa Anda kembali ke masa lalu negara ini yang jauh! Situs arkeologi Göbekli Tepe sangat menakjubkan — ini adalah kompleks kuil tertua yang ditemukan di dunia! Dan jika Anda tertarik dengan sejarah Ottoman, istana-istana di Istanbul, terutama Istana Dolmabahce, akan memberikan gambaran tentang bagaimana para sultan hidup di era modern selama masa terakhir mereka.

Untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif tentang sejarah budaya Turki, kunjungi Museum Seni Turki dan Islam di Istanbul. Dan ingat: “Jalur kopi Turki” bukan hanya tentang mabuk – sebaliknya, itu adalah pengantar yang luar biasa untuk sejarah budaya Ottoman dan keramahtamahan orang Turki!

Kesimpulan

Cerita tentang Turki sangat menakjubkan – ini benar-benar seperti sebuah buku sejarah besar yang terus menambahkan halaman-halaman baru! Dari pembangun kuil asli di Göbekli Tepe hingga Turki modern yang ramai seperti yang kita lihat sekarang, tempat ini telah menyaksikan banyak orang datang dan pergi. Secara keseluruhan, bagaimana masyarakat kuno, kerajaan besar, dan reformis berani telah mempengaruhi negara yang memikat ini.

Saat ini, Anda benar-benar dapat melihat sejarah yang saling terkait ini berkembang di Turki dengan cara yang unik. Ini adalah kisah tentang bagaimana berbagai budaya dapat bertemu, berpadu, dan menciptakan sesuatu yang unik dan indah bersama.

Seiring Turki tumbuh dan berkembang, satu hal pasti: ia akan terus menjadi tempat yang menginspirasi semua jenis wisatawan selama beberapa dekade mendatang.